Pemirsa Blog Yth,
Pada postingan ini kami mebahas lebih detail perihal materi perkawinan pada kambing Etawa (Kambing Kaligesing) atau kambing jenis lain pada umumnya. Mengingat berhasil atau tidaknya proses perkawinan ini akan menentukan tahapan berikutnya dalam aktivitas beternak.
Perkawinan pada kambing dilakukan untuk melanjutkan keturunan dan atau untuk menghasilkan keturunan yang lebih baik sesuai dengan yang diharapkan baik secara intensitas maupun kualitas.
Perkawinan pada kambing Etawa bisa dilakukan dengan 2 cara :
- Perkawinan alami : merupakan perkawinan dimana pejantan memancarkan sperma langsung ke dalam alat reproduksi betina secara langsung, tanpa perantara alat buatan. Perkawinan terjadi secara alami dimana pejantan lebih agresif sedangkan betina bersifat responsif (menunggu).
- Perkawinan buatan (Artificial Insemination) : merupakan perkawinan antara pejantan dan betina melalui perantara suatu alat dengan cara tertentu. Proses pemasukan semen ke dalam saluran reproduksi betina tidak secara langsung melainkan melalui bantuan manusia dengan menggunakan alat.
Untuk mayoritas peternak yang berada di Indonesia pola perkawinan alami adalah cara yang paling mudah dan umum dilakukan, kecuali bagi beberapa peternakan modern inseminasi buatan merupakan alternative proses perkawinan yang dipilih. Pembahasan lebih lanjut dalam postingan ini hanya berhubungan dengan pola perkawinan alami.
Beberapa point yang harus dipahami para peternak sebelum melakukan perkawinan kambing Etawa, adalah sebagai berikut :
1. Kondisi kambing betina :
- Kambing yang sehat akan mengalami dewasa kelamin pada umur 8-13 bulan, namun sebaiknya dikawinkan pertama kali setelah berumur 15-18 bulan.
2. Tanda-tanda birahi kambing betina :
- Tampak gelisah dan sering mengeluarkan suara-suara;
- Sering mengibas-ngibaskan ekor, jika ekor dipegang akan diangkat ke atas;
- Nafsu makan berkurang ; bila kambing digembalakan sebentar-sebentar akan berhenti merumput;
- Vulva nampak membengkak berwarna merah;
- Dari vagina keluar cairan berwarna putih agak pekat;
- Mendekati kambing jantan atau menaiki punggung kambing betina;
- Bagi kambing perah, produksi air susu menurun;
- Bagi kambing betina yang dipelihara dalam kandang sering tidak menunjukkan gejala di atas, keadaan demikian disebut birahi tenang.
3. Masa Birahi :
- Ternak dikawinkan jika betina tengah mengalami gejala birahi (estrus);
- Dalam kondisi normal siklus birahi (estrus) pada ternak kambing betina terjadi setiap 18 – 21 hari sekali;
- Masa/lamanya birahi untuk kambing betina berlangsung selama 21 – 36 jam.
Kambing betina dikawinkan pada saat mengalami gejala estrus atau birahi. Apabila ternak diketahui berahi pada pagi hari, maka sorenya adalah waktu yang tepat untuk dikawinkan. Sedangkan bila tanda-tanda birahi itu terjadi di sore hari, maka pagi hari harus segera dikawinkan.
Namun demikian pada berbagai kasus nampaknya tahapan ini tidaklah mudah yang berujung pada kegagalan proses perkawinan, beberapa hal yang menyebabkannya adalah sebagai berikut :
- Peternak tidak memahami dengan baik perihal masa birahi dan tanda-tanda birahi;
- Tidak timbul tanda birahi pada induk akibat kurangnya nutrisi asupan pakan atau bahkan pola pemberian pakan yang berlebih;
- Terlambat mengawinkan, maka sel telur tak bisa dibuahi karena berkaitan erat dengan proses terjadinya ovulasi dan masa hidupnya sperma di dalam alat reproduksi;
- Terlalu awal mengawinkan, pada kondisi ini si induk belum mencapai kesuburan optimal.
- Setelah dikawinkan tidak dilakukan pencatatan, sehingga kesulitan untuk memantau si induk pada siklus birahi berikutnya;
- Induk betina terkadang mengeluarkan kembali sperma yang telah masuk;
- Mayoritas peternakan kambing Etawa yang ada di Indonesia mengandangkan kambingnya, sehingga banyak kasus terjadinya kondisi birahi tenang;
- Kondisi si pejantan yang tidak prima yang berakibat pada terbatasnya kemampuan pejantan dalam membuahi sejumlah betina, kualitas dan motilitas sperma yang dikeluarkan pejantan saat perkawinan.
Beberapa point penyebab kegagalan dalam mengawinkan sebagaimana yang disebutkan di atas, merupakan kerugian bagi si peternak. Hal tersebut akan berdampak kepada tidak tercapainya tujuan beternak. Kerugian yang dialami si peternak dapat berupa rugi akibat biaya pakan, rugi karena waktu, rugi karena hilangnya kesempatan dan rugi karena kambing menjadi majeer atau susah untuk birahi.
Untuk meminimalisir faktor kerugian tersebut, berikut adalah beberapa tips yang biasa kami lakukan agar proses reproduksi dalam beternak berjalan dengan baik :
1. Deteksi kambing betina birahi :
- Lepaskan si jantan pada pagi, siang dan sore hari agar mengelilingi kandang induk betina untuk memancing induk betina yang mengalami birahi tenang.
- Dilepaskan pada pagi, siang dan sore agar diketahui apabila ada betina yang mengalami masa birahi.
- Perhatikan si jantan pada saat proses ini, jika ada si betina yang birahi, maka betina tersebut akan mendekati si pejantan dan atau si pejantan akan tetap ditempat tersebut bahkan terlihat berusaha masuk ke kandang si betina.
- Betina yang sudah terdeteksi birahi ini akan memiliki tanda-tanda fisik seperti pada point 2 di atas.
2. Waktu mengawinkan kambing :
- Setelah berhasil mendeteksi kambing birahi, segera kawinkan kambing tersebut.
- Kawinkan kambing dalam 3 waktu, apabila deteksi pada pagi hari maka kawinkan pagi 1x, kemudian siang 1x, dan sore 1x. Apabila terdeteksi pada sore hari, makan kawinkan sore 1x, besok pagi 1x dan besok siang 1x. dengan catatan si induk masih dalam masa birahi.
- Proses mengawinkan 3 waktu bertujuan untuk mendapatkan kondisi optimal dari kesuburan, sel telur dan proses ovulasi.
3. Menjaga kondisi induk agar siklus birahinya teratur :
- Berikan pakan sesuai kebutuhan nutrisinya, untuk induk dalam masa kering atau untuk doro siap kawin pemberian pakan jangan berlebih atau kurang. Kelebihan pemberian pakan akan mengakibatkan kegemukan/penimbunan lemak yang dapat menghambat proses reproduksi. Begitu pula dengan kekurangan nutrisi akan berakibat susah untuk mengalami birahi.
- Pada beberapa kasus kegemukan yang berakibat si induk susah untuk birahi, mandikan ternak 2x seminggu kemudian jemur dan diumbar (dilepas) dalam area umbaran. Melepaskan ternak beberapa saat dalam seminggu diperlukan, agar otot-otot tidak kaku dan menjaga agar system persarapan dalam kondisi normal.
4. Merawat Pejantan :
- Agar kondisi si pejantan prima berikan pakan yang baik namun tidak berlebih, kelebihan berat badan akan membuat si pejantan cepat capek atau si induk tidak bisa menopang berat badan si pejantan yang terlalu besar.
- Umbar dan jemur si pejantan setiap hari untuk relaksasi otot dan system persarapan.
- Berikan jamu setiap selesai kawin, agar kondisinya tetap prima.
5. Apabila ada hal-hal yang bersifat abnormal atau memerlukan bantuan paramedis konsultasikan dengan dokter hewan setempat.
Demikianlah beberapa tips yang biasa dilakukan di Exotics Farm Indonesia perihal perkawinan pada kambing Etawa (Kambing Kaligesing). Alhamdulillah tingkat keberhasilanya sangat tinggi (90%) dan dapat menekan kerugian akibat kegagalan dalam proses perkawinan.
Semoga bermanfaat, salam Exotics Farm Indonesia.
* Sumber :
- Pengalaman Exotics Farm Indonesia
- Devendra, Goat Production In The Tropics, Commonwealth Agricultural Bureaux, 1983.
- Murtidjo, Bambang Agus, Memelihara Kambing, Sebagai Ternak Potong dan Perah, Penerbit Kanisius, Yogyakarta. 1993.
- Berbagai buku dan sumber lainnya.
September 26, 2012 at 8:53 am
Assalamu’alaikum. Pak kalau kambing ettawa kira-kira bagus untuk susu saja, atau bisa juga untuk dimasak menjadi usaha masak kambing ? terimakasih pak..
September 27, 2012 at 1:17 pm
Waalaikumussalam,
Kambing etawa bisa untuk pedaging, salam Exotics Farm Indonesia.
November 8, 2012 at 6:06 am
semoga berkah
February 12, 2013 at 9:48 am
Kawin alami dengan kawin buatan lebih berhasil yang mana? terima kasih
February 13, 2013 at 8:15 pm
Hingga saat ini di kandang EFI proses reproduksi dilakukan dengan perkawinan alami, tingkat keberhasilannya di atas 90%. Kami belum pernah melakukan dengan cara inseminasi buatan. Salam, EFI.
February 18, 2013 at 10:07 pm
Asslm. MAs tanda kambing betina yang hamil muda bgmn??? Takutnya kalo udah hamil tp masih dikawinkan lg??
February 19, 2013 at 11:05 am
Waalaikumussalam,
Mas Abhy, kambing yang sudah positif bunting setelah kawin, cirinya tidak akan timbul birahi lagi pada siklus berikutnya. Kemudian kehamilan di atas 2 bulan biasanya, makannya semakin bagus, tenang dan kalo ambingnya diperah warna cairannya bening dan lengket. Ada pula tester yang bisa digunakan untuk mendeteksi kehamilan lebih dini. Salam, EFI.
February 23, 2013 at 3:31 pm
Makasih kang.. nama testernya apa kang?? harga dan belinya dimana?? nuhun
February 26, 2013 at 2:59 pm
Nama tester yang sy maksud di sini adalah Diagestdec, buatan Bisma, silahkan brows saja utk detail lebih lanjut.
February 23, 2013 at 3:43 pm
Tambah pertanyaan lagi kang.. 1. antara ras etawa senduro atau ras kaligesing yang lebih unggul sebagai kambing perah sekaligus pedaging yang mana?? 2. istilah laktasi 1,2,3 apa maksudnya..
February 26, 2013 at 3:00 pm
Di kandang kami tidak ada Senduro, maaf tidak bisa membandingkan. Laktasi 1, 2 dst identik dengan beranak 1x, 2x dst. Salam, EFI.
April 20, 2013 at 8:59 pm
nanya gaan….kambing saya dah ada tanda kebuntingan taapi kenapa masih ada tanda birahi yaaa??? terus kalo dikawinin dalam keadaan bunting, apa efek sampingnya yaa???….
April 21, 2013 at 11:21 am
Dear mas Khairul,
Kambing njenengan sudah bunting? Apakah ini sudah positif dan ditest? Pada umumnya kambing yg sudah bunting tidak minta kawin lagi. Namun, pada beberapa kasus, bisa saja hal ini terjadi. Apabila dilepas dengan pejantan, si betina mau kawin. Dikawinkan saja, tidak masalah yang penting tidak dipaksa. Kawin yg kedua dicatat tanggalnya, utk x-check nanti pada saat lahiran. Salam, EFI.
June 23, 2013 at 10:03 pm
bagus plaksanaanya ya…?
June 24, 2013 at 7:39 am
Alhamdulillah, tingkat keberhasilannya 90%. Salam, EFI.
July 14, 2013 at 10:31 am
kalao kelinci blm birahi dikawinkan bisa hamil gak?ya.
July 14, 2013 at 11:48 am
Maaf gak tau kalo masalah kelinci.
July 14, 2013 at 11:32 am
mengawinkan kambing apa harus menunggu betina birahi? mohon petunjuk trims
July 14, 2013 at 11:47 am
Ya, kambing hanya bisa dikawinkan apabila si betina brahi. Salam EFI.
July 14, 2013 at 11:36 am
mengawinkan kambing apa harus menunggu betina birahi dulu? mohon petunjuk trims
July 14, 2013 at 11:48 am
Ya, kambing hanya bisa dikawinkan apabila si betina brahi. Salam EFI.
September 20, 2013 at 10:29 am
habis d kawinkan trus kencing.
itu tinkat keberhasilanya bgaimana? trim
September 21, 2013 at 4:44 pm
Dear Fasiol,
Apabila sperma berhasil membuahi sel telur si induk, kemudian kencing sesudahnya perkawinan tetap berhasil. Yang harus diperhatikan adalah pada siklus berikutnya, apakah si induk birahi lagi atau tidak? Kalau birahi lagi artinya harus dikawinkan kembali, sedangkan apabila tidak maka pembuahan berhasil. Demikian, semoga membantu. Salam, EFI.
October 26, 2013 at 6:22 pm
pak, saya yang newbie tentang kambing mau tanya..
saya punya kambing etawa jantan umur kira-kira 9 bulan. saya sudah mencoba mengawinkannya 2 kali. Dan setiap kali saya kawinkan sipejantan selalu mengeluarkan darah dari ujung kemaluannya.(seperti ada luka gitu). darah yang mengalir cukup deras sehingga saya merasa kwatir untuk mengawinkannya lagi. Yang ingin saya tanyakan, apakah itu hal yg normal untuk pejantan yang mulai belajar kawin?? dan apa yg harus saya lakukan apabila hal tersebut terjadi lagi untuk yang ketiga kalinya?
October 28, 2013 at 7:40 am
Dear Rachman,
Calon pejantan atau pejantan muda pada beberapa kasus mengalami hal ini, penyebabnya adalah pejantannya belum berpengalaman, sehingga pada saat kawin/penetrasi penisnya mengenai bulu betinannya, karena gerakannya terus menerus sehingga mengakibatkan pendarahan. Hal ini normal dan bisa sembuh, biasanya saya tidak mengawinkan jantan yang kena kasus spt ini selama 2 minggu sd 1 bulan, kemudian mengobatinya dengan disuntik antibiotik. Demikian infonya semoga bermanfaat, salam EFI.
November 10, 2013 at 5:26 am
mau tnya pak,kambing saya udh dkawinkan tpi msih birahi itu gmn y pak?
November 14, 2013 at 8:54 am
Dear Dwi,
Kalo sudah dikawinkan kemudian brahi lagi, kemungkinan besar perkawinan pertama tidak berhasil. Pada kondisi ini kambing harus dikawinkan lagi, namun sebaiknya mencatat tanggal kawin yang kedua, sehingga kita bisa memprediksikan siklus brahi berikutnya, ataupun memperkirakan tanggal kelahiran apabila kawin yang kedua berhasil. Demikian infonya, salam EFI.
September 9, 2014 at 9:19 am
kambing saya sudah kawin 4 bulan yang lalu, di lihat dari perutnya terus membesar, tapi kalau dilihat dari ambingnya masih blm kelihatan, artinya kapurnya belum turun, bagaimana cara memastikan apakah kambing itu hamil atau tidak dalam posisi seperti saya sebutkan diatas.
September 9, 2014 at 9:29 am
Dear Hadi,
Usia kehamilan 4 bulan, seharusnya kapuran sudah turun, tapi kapuran turun ini untuk jenis kambing betina dengan tipe ambing ngapur. Untuk induk dengan tipe ambing botol kapuran tidak turun, namun ambing ada yang sudah mulai ngisi ada juga yg belum, kadangkala 2 minggu s/d menjelang lahir baru ngisi ambingnya. Cara memastikan bisa dari kapuran tadi atau dari perut atas yang seharusnya sudah ngemplong pada usia kehamilan 4 bulan. Apabila pemberian pakan bagus, perut besar/gemuk bisa juga akibat pemberian pakan. Semoga membantu. Salam, EFI.
January 21, 2015 at 9:28 pm
pak saya beli kambing hamil 1 bulan,kira kira 5 bulan yang lalu tapi sampai sekarang belum lahir. apa kalau kambing hamil terus pindah kandang, kehamilannya apa jadi muda lagi?
January 22, 2015 at 5:28 pm
Dear Andra,
Kambing masa hamilnya dikisaran 150 hari atau 5 bulan. Berpindah tempat tidak akan menjadikan hamil menjadi muda lagi. Pada kasus ini ada 2 kemungkinan, yg pertama kambing sudah kawin tapi pada saat berpindah karena kondisi jalan buruk pada saat pengangkutan sering terjadi goncangan yg membuat kehamilan rontok. Yang kedua kambing tersebut sudah kawin, namun proses pembuahannya tidak berhasil atau tidak hamil. Demikian infonya semoga membantu, salam EFI.
February 28, 2015 at 7:52 am
pak, kambing saya setelah saya kawinkan saya kasih minum dumex apa ber pengaruh pd perkawinannya, yg kedua kambingnya kok susah makan?.
March 1, 2015 at 6:56 am
Dear Pscell,
Saya belum tahu “dumex” itu apa dan untuk apa? Kalo kurang makan, coba dikasih vitamin B-Complex, mudah-mudahan bisa memulihkan nafsu makannya. Salam, EFIM
March 1, 2015 at 10:12 am
pil utk luka manusia byar cepat kering, vitamin B-complex apa ada di apotek pak? terimakasih.
April 20, 2015 at 11:58 am
mas saya panya kambing etawa nie,baru slesay melahirkan kira2 lebih kurang udh 4 bln tp kok indukan nya belum ada tanda2 birahi ya mas?
mhon saran ny mas trimakasih
November 10, 2015 at 7:00 am
pa saya mau ternak kambing tapi dari mana harus saya mulai dan kiat khusus apa yang harus saya lakukan sebagai pemula
January 12, 2016 at 6:56 am
Dear Kang Edo,
Semua informasi perihal beternak dan hal-hal yang berkaitan dengan kambing, mayoritas materinya sudah saya upload di blog ini.
Silahkan dibaca-baca mudah-mudahan membantu. Salam EFI.
January 16, 2016 at 1:06 pm
Pak kenapa kambing pejantan kurang birahi,padahal sudah siap umurnya dan kondisi kambingnya?apa perlu di suntik hormon??? trims
January 27, 2016 at 6:50 am
Dear Mas Agus,
Untuk meningkatkan birahi kambing pejantan ada beberapa cara, yaitu :
1. Kambing harus sering diumbar untuk mendapatkan kebugaran.
2. Nutris pakan harus bagus, bisa ditambahkan tauge ke dalam pakan comboran, namun ini perlu proses karena bau tauge tidak disenangi kambing.
3. Mandi jemur harus rutin.
4. Suntik hormon adalah alternatif terakhir.
Demikian disampaikan, semoga membantu. salam EFI.
March 24, 2016 at 8:56 pm
mau tanya nih…kambing ane saat beli katane udah dikawinkan 2x..setelah di tempat ane 1.5 bln tak kawinkan lagi.. awal datang susu udah besar..sekarang di tempat ane hampir 3 bln…susu kok malin kering ya bos…dan saya kawinkan lg 1x…sekarang kambing kayak stres mengenbik terus siang malam…apa janin mati di dalam ya bos?
March 26, 2016 at 6:59 am
Dear Robin,
Kambing bisa dipastikan dalam kondisi bunting apabila setelah dikawinkan tidak minta kawin lagi, masa kehamilan 5 bulan. Harap dicatat tanggal pada saat dikawinkan sehingga bisa dicocokan dengan estimasi lahirnya. Ciri lainnya aDalah perut membesar dan kambing tenang. Kalo susu kemungkinan masa laktasinya sudah selesai kemudian kambing bunting, tapi kalo kambingnya tidak bunting kemungkinan asupan nutrisi pakan kurang baik. Demikian semoga membantu, salam EFI.
April 16, 2016 at 6:05 pm
bos saya mau tanya .saya pada 2bulan yang lalu mengawinkan 2 dara kabing,dan sekarang yangg 1 agak berubah pola makan bertambah,postur tubuh agak membesar perutnya dan kebiasaannya lebih tenang.
tapi yang 1nya gak ada perubahan sama sekali.
padahal wsktu mengawinkan sama2 birahi.mohon penjelasannya trimakadih
April 18, 2016 at 11:27 am
Mas Agus,
Yang disampaikan njenengan itu betul dan itu merupakan salah satu ciri kalo proses pembuahan yang dilakukan si pejantan kemungkinan besar berhasil. Untuk yang satunya lagi harus dipantau apakah brahi kembali atau tidak. Mohon dilihat artikel saya di blog ini mengenai mengawinkan kambing etawa. Semoga membantu, salam EFI.
February 11, 2017 at 3:13 pm
mas saya mo tanya kambing saya kalo saya kawinkan sepirmanya di keluarkan lagi dan gk bisa bunting, padahal sudah pernah punya anak satu kali ini sudah 1thn lebih gk bunting2